Produksi Ilmu #1
Beberapa hari yang lalu, merupakan sejarah baru. Puluhan tulisan hasil pemikiran dan pemahaman dari mahasiswa harus aku teliti berkali-kali. Ini berbeda dengan yang lainnya. Jika UTS dan UAS hanya ada pertanyaan dan jawaban, ini sebuah hasil produksi ilmu yang dilakukan oleh para mahasiswa.
Banyak catatan dan harapan dalam meneliti berkali-kali terhadap hasil pemikiran dan pemahaman seorang mahasiswa. Aku salut dan bangga, karena kriteria penulisan karya mahasiswa harus dengan banyak bahasa sendiri, tulisan sendiri dan pemahaman sendiri.
Selain itu, ada yang lebih berat dari hasil tulisan lainnya. Karena ingin mewujudkan sebuah impian setiap tulisan akan dibukukan. Maka, ada namanya kriteria tulisan yang aman dari plagiasi. Plagiasi yang merupakan bahasa lainnya adalah menganggap tulisan orang lain, menjadi milik sendiri. Untuk mewujudkan impian dan harapan tersebut, ada banyak aplikasi plagiasi tingkat tinggi.
Namun, karena ini tahap awal, aku menggunakan aplikasi plagiasi yang sederhana dan standar minimal. Aplikasi plagiasi tersebut, bisa mendeteksi tulisan yang sudah ada. Iya. Sudah ada di buku, sudah ada di website, bahkan di media sosial. Lebih dari itu, bisa deteksi dengan verifikasi tingkat tinggi juga.
Ada beberapa mahasiswa yang tak revisi berkali-kali, hampir sepuluh kali. Masih terus semangat dan melanjutkan perjalanan perjuangan keilmuan. Dia tiap hari konsultasi. Dengan senang hati aku menerima siapapun yang mau konsultasi.
Ini merupakan pertama kali di dunia. Produksi ilmu yang dilakukan oleh mahasiswa bersama dosennya. Harus benar-benar bebas dari plagiasi. Itu menjadi sebuah statement yang menghujam ke dalam jiwa mahasiswa.
Direktur Utama INSMAP
Muhammad Haris
Beberapa hari yang lalu, merupakan sejarah baru. Puluhan tulisan hasil pemikiran dan pemahaman dari mahasiswa harus aku teliti berkali-kali. Ini berbeda dengan yang lainnya. Jika UTS dan UAS hanya ada pertanyaan dan jawaban, ini sebuah hasil produksi ilmu yang dilakukan oleh para mahasiswa.
Banyak catatan dan harapan dalam meneliti berkali-kali terhadap hasil pemikiran dan pemahaman seorang mahasiswa. Aku salut dan bangga, karena kriteria penulisan karya mahasiswa harus dengan banyak bahasa sendiri, tulisan sendiri dan pemahaman sendiri.
Selain itu, ada yang lebih berat dari hasil tulisan lainnya. Karena ingin mewujudkan sebuah impian setiap tulisan akan dibukukan. Maka, ada namanya kriteria tulisan yang aman dari plagiasi. Plagiasi yang merupakan bahasa lainnya adalah menganggap tulisan orang lain, menjadi milik sendiri. Untuk mewujudkan impian dan harapan tersebut, ada banyak aplikasi plagiasi tingkat tinggi.
Namun, karena ini tahap awal, aku menggunakan aplikasi plagiasi yang sederhana dan standar minimal. Aplikasi plagiasi tersebut, bisa mendeteksi tulisan yang sudah ada. Iya. Sudah ada di buku, sudah ada di website, bahkan di media sosial. Lebih dari itu, bisa deteksi dengan verifikasi tingkat tinggi juga.
Ada beberapa mahasiswa yang tak revisi berkali-kali, hampir sepuluh kali. Masih terus semangat dan melanjutkan perjalanan perjuangan keilmuan. Dia tiap hari konsultasi. Dengan senang hati aku menerima siapapun yang mau konsultasi.
Ini merupakan pertama kali di dunia. Produksi ilmu yang dilakukan oleh mahasiswa bersama dosennya. Harus benar-benar bebas dari plagiasi. Itu menjadi sebuah statement yang menghujam ke dalam jiwa mahasiswa.
Direktur Utama INSMAP
Muhammad Haris
Leave a Comment